
Atlantis the palm merupakan sebuah resort yang di bangun di palm jumeirah di Dubai,Uni Emirat Arab.merupakan kerjasama antara Kerner Internasional Limitid dan Istithmar PSJC.bentuk arsitekturnya di dasarkan pada Atlantis Resort di kepulauan Bahama.
resort ini terbagi menjadi dua menara yang di hubungkan oleh sebuah jembatan.terdapat dua stasiun monorel yang menghubungkan resort dengan wilayah utara pulau palm jumeirah.Resort ini juga memiliki sebuah taman hiburan air(160.000 m2),pusat konferensi,dan pertokoan Ritel seluas 20.000 kaki persegi.

Bulan oktober 2007,Hotel ini menerima pengiriman 28 ikan lumba-lumba hidung botol dari kepulauan Solomon,untuk di gunakan sebagai bagian dari pameran Akuarium mereka,di sebut Dolphin Bay.perpindahan itu di kritik oleh beberapa group lingkungan,khususnya karena fakta bahwa ekspor ikan lumba-lumba telah di larang sebelumnya oleh pemerintah kepulauan Solomon.masalah ini berakhir dengan persetujuan dari pemerintah Uni Emirat Arab dan kepulauan Solomon,melalui perusahaan Solomon Island Marine Mammal Education Centre and Exporter Limitid,(yang berhasil mencabut larangan awal perizinan).
Tarif Hotel ini memang cukup pantastis di tengah krisis finansial global saat ini yaitu 6 bp 13 ribu(sekitar 225 juta)semalam atau Rp 9,3 juta per jam,jika di hitung per menit tarifnya Rp 156 ribu,hampir separuh nilai bantuan langsung tunai (BLT)di indonesia.
segmen pasarnya jelas bukan orang kaya biasa ,melainkan orang ultra kaya.seperti di langsir Daily Mail,dengan tarif 225 juta per malam ,tamu hotel mendapat tiga tempat tidur,tiga kamar mandi mewah dengan shower laksana air terjun,lengkap beserta satu meja kursi makan berlapis emas 28 karat.cocok untuk satu keluarga.

Bagi kalangan super kaya uang yang di buang mungkin sepadan dengan kemewahan yang di dapat .mereka bisa relaksasi dengan pemandangan laut yang di hadirkan di dalam hotel,apalagi koleksi ikan di akuarium raksasa lebih dari 65 ribu ekor,selain itu terdapat akuarium lumba-lumba lebih dari dua lusin lumba-lumba hidung botol hidup di sana.
Pembangunan Hotel tidak berjalan mulus,berbagai elemen yang mengatasnamakan lingkungan mengkritik bermacam Fitur dalam hotel tersebut.mereka mengatakan,pembangunan hotel tersebut merusak batu karang dan aliran air laut.seperti penambahan air dan komsumsi listrik.
dari berbagi sumber.
0 comments:
Posting Komentar